Kisruh Kasus Penembakan Bripda Dafa: Wartawan Kecewa, Polres Bolaang Mongondow Dinilai Tidak Transparan

Terpopuler9830 Dilihat
banner 468x60

Mahkotariau.comBolaang Mongondow – Upaya mencari keadilan dalam kasus penembakan Bripda Dafa semakin menemui jalan buntu. Koordinator Liputan Suara Jurnalis, Seny Endeka, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Polres Bolaang Mongondow yang dinilai tidak transparan dan enggan memberikan klarifikasi atas berbagai kejanggalan dalam proses penangkapan terduga pelaku.

Seny dan timnya telah berulang kali mencoba menemui Kapolres untuk meminta penjelasan, namun selalu dipersulit. Bahkan, jalur formal dengan menemui Kasat Reskrim juga sudah ditempuh, tetapi hasilnya nihil.

banner 336x280

“Kami sudah bertemu Kasat Reskrim, tapi bukannya memberikan kejelasan, justru fakta-fakta terus diputar dan diarahkan untuk berdamai. Padahal, hingga saat ini tidak ada kepastian atau kejelasan dalam proses hukum yang berjalan,” ungkap Seny Endeka.

Kasus ini bermula dari bentrokan antar warga di Desa Modomang dan Dumoga yang berujung pada tertembaknya Bripda Dafa. Kepolisian dengan cepat menetapkan Rico dan Tito sebagai tersangka, tetapi hasil investigasi tim media di lapangan menunjukkan adanya kejanggalan dalam proses penangkapan mereka.

Menurut saksi mata yang diwawancarai oleh tim investigasi, sebelum kejadian, seorang warga sempat mengingatkan Bripda Dafa untuk mengenakan rompi agar lebih terlindungi. Sayangnya, beberapa saat setelah peringatan itu, tembakan senapan angin mengenai Bripda Dafa dan seorang warga sipil yang memberi peringatan tersebut.

“Yang menjadi pertanyaan besar, bagaimana polisi begitu cepat menetapkan dua orang sebagai pelaku tanpa bukti yang akurat? Apakah sudah dilakukan investigasi mendalam atau hanya asal tangkap?” tegas Seny.

Sikap tertutup Polres Bolaang Mongondow semakin menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat. Jika tidak segera ada transparansi, kepercayaan publik terhadap kepolisian bisa semakin merosot.

Sementara itu, tim investigasi Suara Jurnalis berencana membawa temuan mereka ke Polda Sulawesi Utara atau bahkan Mabes Polri guna mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai kasus ini.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *